Makalah Akhlak Baik Dan Akhlak buruk



MAKALAH
Dasar-dasar kajian ilmu ahlak
Disusun oleh  :
Binu Pawakasah (14340010)
M.Husin Fadillah (14340035)
Fajar Hidayat (14340019)
Jainatul Adli (14340031)

Fakultas: ushuludin & pemikiran islam
Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Tahun 2014

ILMU AKHLAK
A. Latar Belakang
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungan ” Khaliq” yang berarti Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang diciptakan.[1]
Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan kecenderungan hati (sadar)2 .Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.

A.    Pengertian Ilmu Akhlak
 Ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas seputar akhlak baik dan buruk serta sifat terpuji dan tercela, berikut sifat-sifat yang harus diperkuat atau dihilangkan. Ilmu akhlak berbicara tentang sifat-sifat, semisal kedermawanan atau kekikiran, keberanian atau kepengecutan, yang muncul dan hilang berdasarkan ikhtiar kita atau yang dapat dikendalikan manusia.[2] Secara lebih singkat lagi ilmu akhlak didefinisikan sebagai pengenalan terhadap kemuliaan akhlak dan ketercelaannya.[3]
Ilmu Akhlak menuntun manusia untuk berbuat baik dan bagaimana melakukannya, selain itu juga agar manusia dapat menghindari sifat-sifat buruk. Dapat diketahui di sini bahwa sasaran atau objek pembahasan ilmu akhlak adalah menilai baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tidak pantas, serta mana yang harus dan mana yang tidak boleh dari segala sifat atau tindakan manusia yang dilakukan dalam keadaan sadar.[4]
Dengan demikian, Ilmu Akhlak memuat dua pesan penting bagi manusia guna mencapai kebahagian lahir dan batin.Ilmu Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
Ilmu Akhlak adalah ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian baik dan buruk, ilmu yang mengajarkan manusia dan menyatakan tujuan mereka yang terakhir dari seluruh usaha dan pekerjaan mereka.[5]


B.     Dasar-dasar Ilmu Akhlak
Menolong orang lain, suka memberi, adil, dermawan, mengapa beberapa perbauatan tersebut dinilai sebagai kebaikan? Dan mengapa juga kebohongaan, kezaliman, kekerasan dinilai sebagai keburukan? Untuk menjawab pertanyaan yang muncul tersebut harus dijawab dengan argumen yang kuat dan mempunyai dasar.
Perbuatan-perbuatan yang mempunyai nilai baik dan buruk, mempunyai dasar-dasar yang jelas. Pada pembahasan sebelumnya sudah disebutkan bahwa ada ilmu yang membahas dan meberikan klarifikasi pada persoalan baik dan buruk, itulah Ilmu Akhlak. Tentunya ilmu tersebut mempunyai dasar. Adapun dasar-dasar Ilmu Akhlak adalah sebagai berikut:
  1. Al-Qur’an[6]
Al-Qur’an sebagai dasar (rujukan) Ilmu Akhlak yang pertama, hal ini dinilai karena keontetikannya yang lebih tinggi, dibandingkan dengan dasar-dasar yang lain. Mengingat al-Qur’an merupakan firman Tuhan, sehingga tidak ada keraguan baginya untuk dijadikan sebagai dasar atau asas. Walau nantinya ada beberapa perangkat yang diperlukan untuk mendukungnya. Dan tidak akan dibahas di sini, karena ada ilmu khsusus yang membahasnya.
Nilai-nilai yang ditawarkan oleh al-Qur’an sendiri sifatnya komprehensif. Perbuatan baik dan buruk sudah dijelaskan di dalamnya. Hanya saja, ada yang perlu diperhatikan. Mengingat ada banyak ayat-ayat al-Qur’an yang membutuhkan penafsiran. Sehingga untuk mememudahkan, orang-orang akan merujuk kepada al-Hadits ( sebagai Asbabun Nuzul suatu ayat) dan al-Aqlu (penalaran akal). Sejauh manakah campur tangan kedua dasar tersebut pada persoalan Ilmu Akhlak. Pastinya al-Hadits dan al-Aqlu tidak akan merubah pesan yang ingin disimpaikan oleh al-Qur’an.
  1. Al-Hadits
Asbabul Wurud suatu hadits berbeda-beda. Ada hadits yang dikeluarkan oleh Nabi karena seorang sahabat bertanya kepadanya, karena Nabi menegur seorang sahabat, karena peringatan dan penjelasan Nabi terhadap al-Qur’an.
Dalam riwayat Aisyah pernah ditanya oleh seseorang tentang akhlak Nabi. Aisyah menjawab akhlak Nabi adalah al-Qur’an.[7] Dengan demikian, Nabi merupakan interpretasi yang hidup terhadap al-Qur’an. Karena segala ucapan (Qauliyah), perbuatan (Fi’liyah), dan penetapan (Taqririyah)   merupakan sebuah wahyu dari Allah, dan apa-apa yang datang dari Nabi senantiasa terjaga.[8] Dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an dan al-Hadits berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah SWT.[9]
Di dalam al-Qur’an terlah dijelaskan bahwa Nabi itu peribadi yang agung. Karena memang pada dirinya terdapat sebuah suri tauladan yang baik.[10] Keistimewaan tersebut, tidak hanya diakui oleh umat Islam saja, akan tetapi non-muslimpun mengakui hal tersebut. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Machael H. Hart tentang 100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, dia menyatakan bahwa Nabi Muhammad menduduki posisi pertama.[11] Jelaslah bahwa tidak ada kecacatan dalam peribadi Nabi, karena memang tugas diutusnya beliau adalah  untuk menyempurnakan akhlak.[12]
  1. Al-Aqlu (Akal)
Salah satu angerah Tuhan kepada manusia yang menjadi esensi dari dirinya adalah akal. Dengannya manusia dapat berfikir secara rasional, membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
Jika manusia dimuliakan oleh Allah karena mempergunakan akalnya dengan baik, maka Allah akan memberikan ganjaran atas perebuatan baik yang telah dilakukan. Kedudukan manusia di mata Allah akan melebihi Malaikat apabilah mereka dapat menggunakan potensi yang telah diberikan dengan baik. Dan begitu pun sebaliknya, orang yang tidak menggunakan potensinya dengan baik, maka derajatnya lebih rendah dibandingkan dengan binatang.[13]
Mereka yang dapat selamat dari kesesatan adalah orang-orang yang senantiasa mempergunakan akalnya dengan baik. Kita lihat orang-orang yang tercerahkan sebelum datangnya al-Qur’an, apa yang mereka jadikan dasar, tidak lain adalah akal mereka. Apakah   Phytagoras, Anaximenes, Aristoteles, Plato, Socrates, Plotinus, dan beberapa filsuf  lainnya berpegang teguh dan senantiasa mengamalkan al-Qur’an, tentu tidak, Islam saja belum ada di zaman mereka. Tapi mereka terkenal sebagai orang-orang yang bijak.
C.    Tujuan Ilmu Akhlak
Setelah mengetahui defenisi dan dasar Ilmu Akhlak, maka akan dibahas tujuan dari pada Ilmu Akhlak ini sendiri, guna memberikan kejelasan lanjutan. Dalam hal ini, ada dua tujuan utama Ilmu Akhlak, yaitu:
  1. Tujuan IIlmu Akhlak adalah untuk menyempurnakan prilaku manusia dengan menyodorkan kebaikan.[14]
 Dalam pembahasan Ilmu Akhlak dipaparkan tentang hal-hal yang baik dan buruk, guna memahamkan kita dalam bertingkah laku agar tidak salah mengambil langkah yang akan merugikan diri sendiri, maupun orang lain dalam lingkungan bermasyarakat.
Pada dasarnya ada dua persoalan yang dibicarakan, yaitu pemaparan tentang kebaikan dan keburukan. Namun terdapat perbedaan, mepelajari kebaikan untuk mengerjakannya namun mempelajari keburukan untuk meninggalkannya, serta memberikan kecenderungan untuk berperilaku baik.
  1. Tujuan Ilmu Akhlak adalah untuk mencapai tujuan hidup yang ideal.
Setelah kita memahami tentang apa saja yang baik dan yang buruk, maka secara naluri kita akan berusaha untuk meninggalkan keburukan dan berusaha menuju kepada kebaikan. Karena apa yang ditawarkan oleh Ilmu Akhlak adalah sebuah peta perjalanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita.
Mungkin ada sebuah jalan yang bisa ditempuh dan mengantarkan kita kepada tujuan akhir kita, yaitu untuk mencapai kebahagian.[15] Namun tidak ideal untuk dijadikan sebagai petunjuk  dan pedoman. Dengan adanya Ilmu Akhlak maka jalan yang seharusnya ditempuh dengan begitu rumit dan menjelemet, akan terasa nyaman dan penuh dengan kedamaian, karena konsep ideal dari Ilmu Akhlak.
D.    Akhlak Tepuji
a. ikhlas
Artinya ; membersihkan maksud dan tujuan bertaqarrub kepada Allah dari berbagai maksud dan niat lain. Dengan kata lain ikhlas mengabaikan pandangan (perhatian manusia dengan senantiasa berkonsentrasi pada Allah semata-mata. Ikhlas adalah syarat di terimanya amal saleh yang di laksanakan sesuai dengan sunnah rasullullah SAW[16]. Firman Allah ;

!$¯RÎ) !$uZø9tRr& šøs9Î) |=»tFÅ6ø9$# Èd,ysø9$$Î Ïç7ôã$$sù ©!$# $TÁÎ=øƒèC çm©9 šúïÏe$!$# ÇËÈ [17]
“sesungguhnya kami menurunkan kepadamu kitab (Al-Quran) dengan membawa kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikannya ketaatan ( Ikhlas ) kepada-Nya” ( S.AZ-zumar,2 )
-          Syukur
Syukur adalah perasaan yang terus menerus akan budi yang baik dan penghargaan terhadap kebajikan, yang mendorong hati untuk mencintai dan lisan untuk memuji. Syukur ini juga ada kaitannya dengan nikmat yang di turunkan oleh Allah SWT. Dimana meliputi segala hal,  baik yang bersifat fitri seperti telinga,  mata dan hati yang memang di bawa sejak lahir sebagaimana firman Allah :
ª!$#ur Nä3y_t÷zr& .`ÏiB ÈbqäÜç öNä3ÏF»yg¨Bé& Ÿw šcqßJn=÷ès? $\«øx© Ÿ@yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|ÁöF{$#ur noyÏ«øùF{$#ur   öNä3ª=yès9 šcrãä3ô±s? ÇÐÑÈ  
“dan Allah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun,  dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”(s. AN-nahl 78 )

-Sabar
            Adalah kekuatan jiwa seorang mukmin tenang dan yakin dengan rahmat Allah kepada janji serta keadialan-Nya,  jiwa yang taqwa dan kuat,  mengalahkan dan menguasai nafsunya,  serta takut kepada kemurkaan tuhan-Nya sehingga dapat menggalahkan keingginan nya terhadap balasan nya yang baik.
            Tidak setiap orang menanggung penderitaan dan kesusahan di nama kan orang yang sabar dan memperoleh pahala kesabaran.  Orang yang sabar tidak lain adalah orang yang hati nya bersabar karena mengharapkan keridhoan Tuhan-Nya sebagaimana di jelaskan oleh Allah SWT :
tûïÏ%©!$#ur (#rçŽy9|¹ uä!$tóÏGö$# Ïmô_ur öNÍkÍh5u (#qãB$s%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qà)xÿRr&ur $£JÏB öNßg»uZø%yu #uŽÅ  ZpuÏRŸxtãur šcrâäuôtƒur ÏpoY|¡ptø:$$Î spy¥ÍhŠ¡¡9$# y7Í´¯»s9'ré& öNçlm; Ót<ø)ãã Í#¤$!$# ÇËËÈ  
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhoan Tuhan-Ny, Mendirikan shalat,  dan menafkakan sebagian rizki yang kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan ( yang baik ).”(S.Ar-Rad 22)
            -mahabbah
            Secara umum mahabbah ( cinta kepada Allah ) adalah satu gejala emosi yang tumbuh dan bergelora dalam jiwa dan hati manusia,  di ikuti oleh rasa keinginanan dan hasrat yang keras dan meluap terhadap sesuatu hal,  Yaitu Allah SWT.  Mencintai Allah adalah tujuan utama dari semua tingkatan dan puncak tertinggi dari  pendakian jiwa . maka lebih-lebih kepada Dzat yang terpancar dari-Nya
Seluruh kebaikan, yang dari-Nya datang segala nikmat yang ada pada segenap makhluk. Dialah Allah yang Maha Satu , Tiada sekutu bagi-Nya sebagaimana Firman-Nya :
$tBur Nä3Î `ÏiB 7pyJ÷èÏoR z`ÏJsù «!$# ( ¢OèO #sŒÎ) ãNä3¡¡tB ŽØ9$# Ïmøs9Î*sù tbrãt«øgrB ÇÎÌÈ  
‘Segala nikmat yang ada padamu berasal dari Allah, kemudian tatkala kamu di timpa kemudharatan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan” (S. An-nahl 53 )
           
-Khauf
            Adalah cambuk yang Allah gunakan untuk menggiring hamba hamba-Nya menuju ilmu dan amal supaya dengan keduanya kita bias dekat dengan Allah SWT, Khauf kesakitan hati karena membayangakan sesuatu yang di takuti, yang akan menimpa di massa yang akan datang.
            Jadi, manusia yang paling takut kepada Tuhan-nya ialah manusia yang paling tahu tentang dirinya dan Tuhan-Nya Oleh karena itu Rasullullah SAW. Bersabda :
“ Demi Allah ! Aku adalah orang yang paling tahu tentang Allah diantara kamu, dan paling takut kepada-Nya diantara kamu “ ( HR. Bukhary dan muslim )
            -Taubat
            Taubat menurut bahasa adalah kembali. Dan menurut istilah artinya kembali kepada kesucian setelah berbuat dosa. Imam Al-Ghazali mengemukakan bahwa hakekat taubat adalah meninggalkan dosa dengan niat tidak akan kembali lagi memperbuat dosa seperti yang di kerjakan itu. Taubat juga merupakan kunci untuk istiqomah dan penyebab terpilih nya orang orang yang dekat kepada Allah, Allah berfiman: ÷ä3ª=yès9 š  
“ Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (S.An-Nur 31).
           
  -Tawakkal
            Tawakkal adalah benar dan besarnya hati dalam pasrah dan berpegang teguh pada Allah Azza wa jalla dalam mencari kebaikan dan kemaslahatan, kemhudharatan yang menyangkut urusan hadist yang berbunyi :
“ Telah datang kepada Rasullullah SAW . seorang anak laki-laki yang hendak meninggalkan unta yang di kendarainya terlepas begitu saja di pintu masjid tanpa di tambatkan terlebih dahulu
. Dia bertanya : ya Rasullullah apakah unta itu saya tambatkan terlebih dahulu, kemudian baru saya tawakkal, atau saya lepaskan saja dan sesudah itu saya tawakkal ? Nabi menjawab : Tambatkan lebih dahulu baru engkau tawakkal” ( HR. Turmudzy )
            Dari hadist ini bahwa Nabi menyuruh anak itu untuk mengikat unta nya terlebih dahulu, sebagai bentuk ikhtiar. Betapa pentingnya usaha dan ikhtiar ini sebagai titik awal tawakkal kita kepada Allah SWT, sebagaimana Firman-Nya :
br&ur }§øŠ©9 Ç`»|¡SM~Ï9 žwÎ) $tB 4Ótëy ÇÌÒÈ   ¨br&ur ¼çmuŠ÷èy t$ôqy 3tãƒ ÇÍÉÈ 
“bahwa manusia itu hanya memperoleh apa yang di usahakan nya dan hasil usahanya itu kelak akan di lihatnya sendiri “ (Q.S. An-Najm 39-40)
            -zuhud
            Pengertian zuhud ialah berpalingnya kehendak atau keingginan dari sesuatu ke sesuatu yang lebih baikdari padanya. AL-Quran telah memuji sifat Zuhud dan membenci sifat menyenangi dunia, sebagai mana firman-Nya :



ö@t tbrãÏO÷sè? no4quŠysø9$# $u÷R9$# ÇÊÏÈ  
‘Bahkan kamu mementingkan dunia, padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal “ (Q.S. AL-A’la 16)
            -Ridha atas ketetapan Allah
            Ridha akan ketetapan Allah  artinya menerima segala kejadian yang menimpa diri dengan rasa senang, tidak merengut, tidak kesal, tidak sebal, dengan tabah dan dada yang lapang. Dalam sebuah hadist qudsi, disebutkan ;
“dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Sesungguhnya orang yang tunduk patuh bersera diri kepada qhadha’Ku, Ridha dengan hukum-Ku dan bersabar atas ujian dan cobaan-Ku, niscaya Aku bangkitkan dirinya pada hari kiamat kelak bersama sama orang yang martabat shidiqin” (HQR.Ad-Dailami ).[18]
            -Zikrul maut
            Mati adalah kata yang ditakuti hamper oleh setiap manusia. Setiap orang, juga Binatang takut mati kecuali beberapa orang yang sudah putus asa dalam menjalani kehidupan ini .
            Ketakutan pada kematian karena dua hal :
1.Karena kurang atau tidak adanya pengetahuan kita tentang mati.
2.Karena dosa dan kesalahan yang sudah menumpuk dan tidak bertaubat
            Ada beberapa petunjuk rasullullah SAW. Selalu ingat akan mati ini , antara lain :
“perbanyaklah mengingat-ingat sesuatu yang meleyapkan dan menjadikannya segala macam kelezatan ( kematian )” (HR.Turmudzy).
“Perbanyaklah mengingat kematian, sebab yang demikian itu akan menghapuskan dosa dan menyebabkan timbulnya kezuhudtan di dunia” (HR. Ibnu Abiddun-ya ).[19]
E.akhlak tercela

Akhlak buruk  adalah suatu perbuatan manusia tanpa pemikiran dan pertimbangan sifat buruk manusia contoh, marah, kesombongan, prasangka buruk, dendam dan lainnya. 
-Marah                                                                                                                                                                                     Meskipun marah merupakan sikaf alami seseorang , hal ini berlawanan dengan kemurahan hati, simpati , dan kebaikan. Pada keadaan marah seseorang kehilangan kebijaksanaan dan tidak memikirkan akibat dari tindakan-tindakannya. Seseorang, dalam kondisi  yang  demikian, tidak mengetahui apa yang dilakukan atau dikatakannya dan tidak dapat membedakan yang baik dan buruk .
Denagn kata lain, perkataan dan tindakan seseorang diluar batas-batas normal dalam keadaan marah dan dia menjadi beringas dan kasar. Wajahnya merah , tangan, kaki, dan tubuhnya bergetar , perkataan dan tindakan seseorang mulai berbicara tanpa perasaan ketika marah. Marah yang menetap menimbulkan rasa dendam dan kebencian. Allah yang maha kuasa telah memerintahkan kita untuk menahan amarah.
Al- quran menyebutkan, dalam (Q.S Ali imran :134) yaitu :
tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZムÎû Ïä!#§Žœ£9$# Ïä!#§ŽœØ9$#ur tûüÏJÏà»x6ø9$#ur xáøtóø9$# tûüÏù$yèø9$#ur Ç`tã Ĩ$¨Y9$# 3 ª!$#ur =Ïtä šúüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÌÍÈ    
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
            Abu hurairah ra meriwayatkan bahwa seseorang meminta nabi untuk memberikan nasihat tentang budi pekerti. Nabi saw bersabdah, “jangan marah”. Laki-laki itu  mengulang pertanyaan beberapa kali dan setiap kali itu pua nabi bersabdah, “jangan marah”. (H.R Bukhari).
            -Kesombongan
            Kesombongan dan kejayaan hanyalah milik Allah yang maha perkasa. Ia menciptakan manusia dan menjadikannya sebaagai abdi-Nya. Tentu saja dalam hal ini seorang abdi tidak dapat menandingi tuannya, seorang pemuja dengan yang dipujanya, seorang raja dengan sahayanya, manusia harus menyadari ketidakberdayaan dan kelemahannya. Ia tidak seharusnya menganggap dirinya lebih utama dan terhormat dari yang lain. Alllah tidak mnyukai kesombongan dan kecongkakan pada diri hamba-Nya.
            Pada umumnya, seseorang akan merasa bangga terhadap jabatannya di masyarakat, silsilah dn keturunannya, kekayaan dan kedudukannya di duniawinya, kelebihan dan keturunan, kecantikan, dan tingginya ilmu pengetahuan dan keahlian yang dimiliki. Kebanggaan dan kedudukan yang tinggi biasanya dengan memerlihatkan dengan memakai baju yang mahal dan hidup boros dan berbelanja berlebihan, unuk memperlihatkan kekayaan kepada orang lain. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kemasyuran dan rasa hormat (kagum) dari orang lain. Kulitas pakaian dilihat dapat menunjukan derajat seseorang, apakah ia kaya atau miskin.
            Jika seorang pengemis dan seorang raja bertukar pakaian, keduanya akan sukar dibedakan. Itulah sebabnya, banak hadist menceritakan kita tentang kebanggaan palsu kesombonagan, agar kisah tersebut menjadi pelajaran.
            -Prasangka buruk
            Berprasangkah buruk juga merupakan kelemahan budi pekerti. Sebagai contoh, mencurigai seseorang telah mencuri atau membocorkan rahasia padahal dalm kenyataan tidak demikian. Mencurigai seseorang merupakan suatu kekeliruan.  Itulah sebabnya mencurigai maksud orang tanpa mengetahui dengan yakin atau menyelidiki terlebih dahulu sama dengan menganggap seseorang yang tidak bersalah. Satu perbuatan yang tidak adil dan kejam.
            -Dendam
            Konon dua buah perkakas diletakkan bersama, ini adalah kebenaran dalam kehidupan. Orang-orang yang bersengketa dalam hal-hal kecil, menimbulkan kebencian di antara meraka sendiri. Hal ini bisa di tingkatkan atu dikurangi tergantung pada kemauan yang bersangkutan namul hal skecil apapun persengketan harus dihindari untuk memlihara persatuan, persetujuan persaudaraan islam dan persaudaraan sesama muslim.
            Mereka harus saling menolong dan melindungi dengan hati yang tulus. Jika terdapat perbedaan yang menimbulkan perselisihan pendapat, tindakan yang tepat harus segera diambil untuk penyelesaikan yang adil. Allah berfirman didalam Al-qur’an surah Al-baqarah ayat 109 :
¨Šur ׎ÏVŸ2 ïÆÏiB È@÷dr& É=»tGÅ3ø9$# öqs9 Nä3tRrŠãtƒ .`ÏiB Ï÷èt/ öNä3ÏZ»yJƒÎ) #·$¤ÿä. #Y|¡ym ô`ÏiB ÏYÏã OÎgÅ¡àÿRr& .`ÏiB Ï÷èt/ $tB tû¨üt6s? ãNßgs9 ,ysø9$# ( (#qàÿôã$$sù (#qßsxÿô¹$#ur 4Ó®Lym uÎAù'tƒ ª!$# ÿ¾Ín͐öDr'Î/ 3 ¨bÎ) ©!$# 4n?tã Èe@à2 &äóÓx« ֍ƒÏs% ÇÊÉÒÈ             
109. sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya[82]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S Al-Baqarah: 109)

[82] Maksudnya: keizinan memerangi dan mengusir orang Yahudi.
           

Kumpulan hadist tentang akhlak buruk
1.Berhati-hatilah terhadap buruk sangka. Sesungguhnya buruk sangka adalah ucapan yang paling bodoh. (HR. Bukhari)

2. Makar, tipu muslihat dan pengkhianatan rnenyeret pelakunya ke neraka. (HR. Abu Dawud)

3. Orang yang paling dibenci Allah ialah yang bermusuh-musuhan dengan keji dan kejam. (HR. Bukhari)

4. Bila hilang budaya malumu lakukanlah apa saja yang kamu kehendaki. (HR. Bukhari)

5. Sesungguhnya Allah membenci orang yang keji, yang berkata kotor dan membenci orang yang meminta-minta dengan memaksa. (AR. Ath-Thahawi)

6. Sesungguhnya Allah tidak menyukai banyak bicara, menghambur-hamburkan harta dan terlalu banyak bertanya. (HR. Bukhari)

7. Semua (dosa) umatku akan diampuni kecuali orang yang berbuat (dosa) terang-terangan, yaitu yang melakukan perbuatan dosa pada malam hari lalu Allah menutup-nutupinya kemudian pada esok harinya dia bercerita kepada kawannya, "Tadi malam aku berbuat begini...begini..." Lalu dia membongkar rahasia yang telah ditutup-tutupi Allah 'Azza wajalla. (Mutafaq'alaih)

8. Barangsiapa mengintai-ngintai (menyelidiki) keburukan saudaranya semuslim maka Allah akan mengintai-intai keburukannya. Barangsiapa diintai keburukannya oleh Allah maka Allah akan mengungkitnya (membongkarnya) walaupun dia melakukan itu di dalam (tengah-tengah) rumahnya. (HR. Ahmad)

9. Sesungguhnya bila kamu mengintai-intai keburukan orang maka kamu telah merusak mereka atau hampir merusak mereka. (HR. Ahmad)

10. Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang kejam, dan terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa. (HR. Al Hakim)

11. Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui." Nabi Saw lalu berkata, " Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang ini dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka." (HR. Muslim)

12. Sesungguhnya Allah membenci orang yang selalu berwajah muram di hadapan kawan-kawannya. (HR. Ad-Dailami)

13. Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah ialah yang dijauhi manusia karena ditakuti kejahatannya. (Mutafaq'alaih)

14. Dua sifat tidak akan bertemu dalam diri seorang mukmin yaitu kikir (bakhil) dan akhlak yang buruk. (HR. Ahmad)

15. Akan tiba satu jaman atas manusia dimana perhatian mereka hanya tertuju pada urusan perut dan kehormatan mereka hanya benda semata-mata. Kiblat mereka hanya urusan wanita (seks) dan agama mereka adalah harta mas dan perak. Mereka adalah makhluk Allah yang terburuk dan tidak akan memperoleh bagian yang menyenangkan di sisi Allah. (HR. Ad-Dailami)

16. Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak mengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain. (HR. Ad-Dailami)

17. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berhati kasar (kejam dan keras), sombong, angkuh, bersuara keras di pasar-pasar (tempat umum) pada malam hari serupa bangkai dan pada siang hari serupa keledai, mengetahui urusan-urusan dunia tetapi jahil (bodoh dan tidak mengetahui) urusan akhirat. (HR. Ahmad)

18. Barangsiapa menyerupai (meniru-niru) tingkah-laku suatu kaum maka dia tergolong dari mereka. (HR. Abu Dawud)

19. Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR. Al Hakim)[20]





C. Kesimpulan
       Jadi, kepribadian manusia terletak pada keindahan akhlak pada setiap kali ia mengikatkan kesedihan tanggung jawab serta menahan diri pada batas-batas akhlak.
       Al-Qur’an telah menggaris bawahi tentang tanggung jawab individu dan dengannya dikaitkan semua kewajiban (taqlif) keagamaan dan semua keutamaan akhlak. Allah berfirman :
ö@è% $pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# ôs% ãNà2uä!%y` ,ysø9$# `ÏB öNä3În§ ( Ç`yJsù 3ytF÷d$# $yJ¯RÎ*sù ÏtGöku ¾ÏmÅ¡øÿuZÏ9 ( `tBur ¨@|Ê $yJ¯RÎ*sù @ÅÒtƒ $pköŽn=tæ ( !$tBur O$tRr& Nä3øn=tæ 9@Å2uqÎ ÇÊÉÑÈ  
       “katakanlah: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran dari Tuhanmu. Maka barangsiapa mengambil petunjuk, maka ia mengambil petunjuk bagi dirinya, dan barangsiapa yang sesat, maka ia sesat bagi dirinya juga.dan Aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu”. (Q.S. Yunus : 108).
      
ö@è% uŽöxîr& «!$# ÓÈöör& $|u uqèdur >u Èe@ä. &äóÓx« 4 Ÿwur Ü=Å¡õ3s? @à2 C§øÿtR žwÎ) $pköŽn=tæ 4 Ÿwur âÌs? ×ouÎ#ur uøÍr 3t÷zé& 4 §NèO 4n<Î) ä3Înu öä3ãèÅ_ó£D ä3ã¥Îm7t^ãsù $yJÎ öNçFZä. ÏmŠÏù tbqàÿÎ=tGøƒrB ÇÊÏÍÈ  
“dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemdharatannya kembali pada dirinya sendiri, dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain”. (Q.S. al-an’am : 164).
       Ÿw ß#Ïk=s3ムª!$# $²¡øÿtR žwÎ) $ygyèóãr 4 $ygs9 $tB ôMt6|¡x. $pköŽn=tãur $tB ôMt6|¡tFø.$# 3 $oY­u Ÿw !$tRõÏ{#xsè? bÎ) !$uZŠÅ¡®S ÷rr& $tRù'sÜ÷zr& 4 $oY­u Ÿwur ö@ÏJóss? !$uZøŠn=tã #\ô¹Î) $yJx. ¼çmtFù=yJym n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB $uZÎ=ö6s% 4 $uZ­u Ÿwur $oYù=ÏdJysè? $tB Ÿw sps%$sÛ $oYs9 ¾ÏmÎ ( ß#ôã$#ur $¨Ytã öÏÿøî$#ur $oYs9 !$uZôJymö$#ur 4 |MRr& $uZ9s9öqtB $tRöÝÁR$$sù n?tã ÏQöqs)ø9$# šúï͍Ïÿ»x6ø9$# ÇËÑÏÈ  
“baginya pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dkerjakannya” (Q.S. al-baqarah : 286).
       Tidak ada suatu hal yang dianjurkan oleh al-qur’an melainkan terdapat padanya penilaian keindahannya sekedar baginya dari kecenderungan jiwa kepadanya atau sekedar apa yang dituntun orang darinya dan tidak seorang pun akan dipaksa kepada tuntunan nya itu.
            Kesimpulan ringkas dasar-dasar kajian ilmu akhlak adalah ilmu yang mempelajari akhlak baik dan akhlak buruk manusia yang bertujuan memperbaiki akhlak manusia agar kita mendapatkan kehidupan yang bahagia di dunia ataupun  di akhirat berdasarkan risalah yang telah Allah SWT turunkan kepada baginda Rasullullah yaitu Al-Quran dan Hadist.





[1] Nata. Abuddin,,Akhlak Tasawuf,cet ke 11 april 2012,hal.1
[2]Mujtaba Mishbah. Daur Ulang Jiwa. (Jakarta, Al-Huda: Cet.1, 2008). Hal.20
[3] M. T. Misbah Yazdi, Meniru Tuhan. (Jakarta, Al-Huda: Cet. 1, 2006). Hal. 5
[4]Mujtaba Misbah. Op.Cit. Hal.21
[5]Zahruddin AR dan Hasanuddin Sinaga. Pengantar Studi Akhlak. (Jakarta, PT RajaGrafindo Persada: Cet.1, 2004), Hal. 41-42
[6]Athoullah Ahmad. Antara Ilmu Akhlak Dan Tasawuf.  (Banten, Sengpho: Cet.1, 2005). Hal.32
[7] HR. Ahmad dan Muslim
[8] QS. An-Najm: 3-4
[9] QS. As-Syu’ara: 137
[10] HR.Ahmad
[11] Machael H. Hart. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah.chm. Pustaka Online Media ISNET: mediaisnet.org
[12] QS. Al-Ahzab: 21
[13] QS. Al-‘Araf:179
[14]M.T. Misbah Yazdi. Op.Cit. Hal. 6
[15] Athoullah Ahmad. Op.Cit. Hal.63
[16].Amin.moh,10 induk akhlak terpuji, cet kedua,2003 ,hal,2
[17]QR.Azumar ayat 23



[20] www.google.com.hadist tentang akhlak yang buruk,kamis 18-09-20014,jam 14;00







Post a Comment

0 Comments