FILSAFAT UMUM
PENGETIAN FILSAFAT, OBJEK-OBJEK DAN TUJUAN FILSAFAT
PENGETIAN FILSAFAT, OBJEK-OBJEK DAN TUJUAN FILSAFAT
DOSEN
PEMBIMBING : JAMHARI,M.FIL.I
Nama Kelompok :
v
M.SYARIYANSAH (14340036)
v
M.AYEBCIK (14340034)
v
DINAR ISWAHYUDI (14340015)
v
EDI TRIONO (14340017)
AQIDAH FILSAFAT
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
IAIN RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2014
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam.
Yang telah memberi kami kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam, berserta keluarga dan para
sahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai hari kemudian.
Makalah
atau buku ini kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas kami mengenai Ilmu
Akhlak. Saya berharap penyusunan dalam bentuk makalah ini akan memberi banyak
manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan kita.
Dan
kami menyadari didalam penyusunan ini mungkin masih belum sempurna dan terdapat
kesalahan dalam penyusunannya, kami mohon untuk bimbingan dan kritik serta
saran yang bersifat membangun.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami mohon,
semoga usaha ini merupakan usaha yang murni bagi-Nya dan berguna bagi kita
sekalian sampai hari kemudian.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Dartar Isi .................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 1
1.4 Pembatasan Masalah .............................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Filsafat ................................................................................. 2
2.2 Objek
Filsafat ........................................................................................ 4
2.2.1 Obyek
Material .......................................................................... 5
2.2.2 Obyek
Formal ............................................................................ 5
2.3 Metode
Filsafat ..................................................................................... 7
2.4 Peranan,
Tujuan, dan Manfaat Filsafat .................................................. 8
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
............................................................................................ 10
3.2 Saran
...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berfikir merupakan hal yang selalu dilakukan oleh manusia, dan
berpikir pula merupakan keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT. kepada kita
manusia. Akal yang diberikan oleh-nya merupakan suatu pembeda antara kita dengan
makhluk lainnya.
Filsafat merupakan suatu upaya berfikir yang jelas dan terang
tentang seluruh kenyataan, filsafat dapat mendorong pikiran kita untuk meraih
kebenaran yang dapar membawa manusia kepada pemahaman, dan pemahaman membawa
manusia kepada tindakan yang lebih layak.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah
Pengertian Filsafat?
2.
Apakah
Objek Filsafat?
3.
Apakah
Metode Filsafat?
4.
Apakah
Peranan, Tujuan, dan Manfaat Filsafat?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Memenuhi
tugas mata kuliah filsafat umum
2.
Mempelajari
dan Mengetahui apa itu Filsafat
3.
Menambah
pengetahuan baru tentang Filsafat
4.
Mengetahui
apa objek, tujuan, dan manfaat dari Filsafat
1.4 Pembatasan Masalah
Dalam hal ini, akan dibahas mengenai apa yang menjadi objek
filsafat. Kami akan memfokuskan pembahasan tentang pengertian filsafat, objek
material dan formal filsafat, dan metode filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filsafat
Secara Etimologis, filsafat
merupakan terjemahan dari Philolophy (Bahasa Inggris) atau Philosophia
dari bahasa Yunani. Kata tersebut terdiri dari dua suku kata yaitu Philo
dan Shopia. Philo yang berarti suka atau cinta, dan Shopia berarti
kebijaksanaan. Jadi, Philoshopia berarti suka atau cinta pada
kebijaksanaan.[1]
Apabila diperhatikan bahwa nama Filosof
(philosophos) pertama kali dalam sejarah dipergunakan oleh
Pythagoras (570-500 SM). Menurutnya, Filosof adalah seorang yang ingin untuk
mengetahui segala sesuatu menurut
keadaan yang sebenarnya, keinginan tersebut semata-mata untuk mengetahui dan
juga mengatakan bahwa dalam masa Socrates dan Plato (abad ke-5 SM), nama
filsafat dan filosuf sudah lazim dipakai untuk dalam dialog plato yang berjudul
Phaidros.
Mengenai Pengertian (Definisi) filsafat tersebut, perlu dipahami bahwa
filsafat memandang alam ini sebagai suatu kesatuan yang tidak dipecah-pecah,
sehingga ia membahasnya secara keseluruhan, antara yang satu sama lainnya
sehingga berkaitan.[2]
Pertama, menurut Plato.
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
Kedua, menurut Aristoteles “filsafat
adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya
ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika”.
Ketiga, menurut golongan Stoa
“filsafat ialah usaha untuk mencari kesempurnaan yang bersifat teori dan amalan
dalam bidang logika, fisika, dan etika.
Keempat, menurut al-Farabi
filasafat ialah ilmu pengetahuan tentang alam maujud sebagaimana hakikat yang
sebenarnya.
Kelima, menurut Descartes filsafat merupakan sekumpulan segala
pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
Banyak yang berkesimpulan tentang
filsafat, seperti yang dikemukakan oleh oleh DR. Yahya Huaidi, dosen filsafat
pada Universitas Cairo bahwa “filsafat itu tidak lebih dari suatu pemikiran,
dimana orang harus berpandangan biasa dan tidak terikat pada lapangan
penyelidikan tertentu, seperti halnya para ilmuan dan bukan pula bertolak dari
suatu paham yang sudah diterima kebenarannya lebih dahulu, seperti sikaf
orang agama.
Selanjutnya, Sidi Gazalba dalam
bukunya Sistematika Filsafat mengemukakan bahwa berfilsafat ialah
mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran tentang segala sesuatu yang
dimasalahkan, dengan berfikir secara radikal, sistematis dan universal (Sidi
Gazalba:40).
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mengartikan filsafat sebagai :[3]
a)
Pengetahuan
dan penyelidikan dengan akal mengenai hakikat segala yang ada, sebab, dan
hukumnya.
b)
Teori
yang mendasari alam pemikiran atau suatu kegiatan
c)
Ilmu
yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemology.
Kattsoff, sebagaimana dikutip
oleh Associate Webmaster Propessional (2001), menyatakan karakteristik filsafat
sebagai berikut :[4]
- Filsafat
adalah berpikir secara kritis.
- Filsafat
adalah berpikir dalam bentuk sistematis.
- Filsafat
menghasilkan sesuatu yang runtut.
- Filsafat
adalah berpikir secara rasional.
- Filsafat
bersifat komprehensif
Pokok permasalahan
yang dikaji filsafat mencakup tiga dimensi yaitu :
a)
Logika
; apa yang dimaksud benar dan apa yang dimaksud salah.
b)
Etika
; mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk.
c)
Estetika
; apa yang termasuk jelek dan apa yang termasuk indah.
Ketiga
cabang utama ini akhirnya bertambah lagi yaitu:
a)
Metafisika
; teori tentang ada (tentang hakikat keberadaan zat, tentang hakikat serta pemikiran
serta kaitan antara zat dan pikiran).
b)
Politik
; kajian mengenai organisasi sosial/pemerintahan yang ideal.
Akhirnya
berkembang lagi menjadi banyak cabang yang meliputi:
a) Epistimologi (filsafat pengetahuan)
b) Etika (filsafat moral)
c) Estetika (filsafat seni)
d) Metafisika
e) Politik (filsafat pemerintahan)
|
f) Filsafat matematika
g) Filsafat sejarah
h) Filsafat hukum
i)
Filsafat
pendidikan
j)
Filsafat
agama
|
2.2 Objek
Filsafat
Secara
umum, filsafat mempunyai objek yaitu segala sesuatu yang ada dan mungkin ada dan
boleh juga diaplikasikan, yaitu tuhan, alam semesta, dan sebagainya. Apabila
diperhatikan secara seksama objek filsafat tersebut dapat dikatagorikan kepada
dua:
- Objek
material
Objek
material ini adalah sasaran material suatu penyelidikan, pemikiran atau
penelitian keilmuan. Objek material filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan itu
sendiri, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode
ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secar umum.[5]
- Objek
formal
Objek
formal merubah objek khusus filsafat yang sedalam-dalamnya (Poedjawijatna,
1994: 8).[6] Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek
materialnya. Suatu obyek material dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang
sehingga menghasilkan ilmu yang berbeda-beda.[7] Objek formal ini dapat dipahami melalui dua kegiatan:
a.
Aktivitas
berfikir murni (reflective thinking) artinya kegiatan akal manusia
dengan usaha untuk mengerti dengan usaha untuk mengerti secara mendalam segala
sesuatunya sampai ke akar-akarnya.
b.
Produk
kegiatan berfikir murni, artinya hasil dari pemikiran atau penyelidikan dalam
wujud ilmu atau ideologi.
Mengenai objek forma ini ada juga yang mengindentikan dengan
metafisika, yaitu hal-hal diluar jangkauan panca indra, seperti persoalan
esensi dan substansi alam, yaitu sebab utama terjadinya alam. Metafisika berasal
dari bahasa yunani, yaitu metha artinya di belakang, sedangkan fisika
artinya fisik atau nyata. Untuk itu dapat dipahami pengertian methafisika
adalah pemikiran yang jauh dan mendalam dibalik apa yang bisa dijangkau
oleh panca indra seperti Tuhan, asal alam, hakikat manusia, dan sebagainya.[8]
Bagi plato(+ 427-347 SM) filsafat adalah penyelidikan tentang
sebab-sebab dan asas-asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada.
Sementara bagi Aritoteles(+ 384-322 SM) filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berupaya mempelajari “peri ada selaku ada”(being as being) atau “peri ada
sebagaimana adanya”(being as such). Dari dua pernyataan tersebut, dapatlah
diketahui bahwa “ada” merupakan objek materi dari filsafat. Karena fisafat
berusaha memberikan penjelasan tentang dunia seluruhnya, termasuk dirinya
sendirinya, maka “ada” disini meliputi segala sesuatu yang ada dan, bahkan,
yang mungkin ada atau seluruh ada. Jadi, secara singkat dapat dikatakan, jika
filsafat itu bersifat holistik atau keseluruhan, sementara ilmu pengetahuan
lainnya bersifat Fragmental atau bagian-bagian.[9]
Persoalan
filsafat berbeda dengan persoalan nonfilsafat. Perbedaanya terletak pada materi
dan ruang lingkupnya. Ciri-ciri persoalan filsafat adalah sebagai berikut:[10]
1.
Bersifat
Umum, artinya persoalan kefilsafatan tidak bersangkutan dengan objek-objek
khusus dengan kata lain sebagian besar masalah kefilsafatan berkaitan dengan
ide-ide besar.
2.
Tidak
menyangkut fakta. Dengan kata lain persoalan filsafat lebih bersifat
spekulatif. Persoalan-persoalan yang dihadapi melampaui batas-batas pengetahuan
ilmiah. Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang menyangkut fakta.
3.
Bersangkutan
dengan nilai-nilai (Values), artinya persoalan-persoalan kefilsafatan
bertalian dengan penilaian baik nilai moral-etika, estetika, agama, dan sosial.
Nilai dalam pengertian ini adalah suatu kualitas abstrak yang ada pada suatu
hal.
4.
Bersifat
kritis, filsafat merupakan analisi secara kritis terhadap konsep-konsep dan
arti-arti yang biasanya diterima begitu saja.
5.
Oleh
suatu ilmu tanpa pemeriksaan secara kritis.
6.
Bersifat
sinoptis, artinya persoalan filsafat mencakup struktur kenyataan secara
keseluruhan. Filsafat merupakan ilmu yang membuat susunan kenyataan sebagai
keseluruhan.
7.
Bersifat
implikatif, artinyakalau sesuatu persoalan kefilsafatan sudah dijawab, maka
dari jawaban tersebut akan memunculkan persoalan baru yang saling berhubungan.
2.3
Metode Filsafat
Filsafat
adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan dari kenyataan. Untuk
mendapatkan hal tersebut, filsafat memiliki beberapa metode penalaran.
- Deduksi[11]
Secara
sederhana, metode ini dapat dikatakan satu metode penalaran yang bergerak dari
sesuatu yang bersifat umum kepada yang khusus. Contohnya:
Semua
manusia akan mati
Presiden
adalah manusia
Presiden
akan mati
- Induksi
Dikatakan
satu metode penalaran yang bergerak dari sesuatu yang bersifat khusus ke umum.
Ryan adalah seorang mahasiswa Aqidah Filsafat
Ryan adalah manusia
Semua mahasiswa Aqidah Filsafat adalah manusia
- Dialektika
Secara
umum, metode ini dapat dipahami sebagai cara berfikir yang dalam usahanya
memperoleh kesimpulan berstandar pada tiga hal, yakni: tesis, antitesis dan
sintesis yang merupakan gabungan dari tesis dan antitesis. Contoh sederhana
untuk metode penalaran ini adalah keluarga. Dalam satu keluarga biasanya
terdapat ayah, ibu, dan anak. Jika ayah adalah tesis, maka ibu adalah antitesis
lantas anak merupakan sintesis karena keberadaanya ditentukan ayah dan ibu.
2.4 Peranan, Tujuan, dan Manfaat Filsafat
Filsafat
merupakan suatu upaya berfikir yang jelas dan terang tentang seluruh kenyataan,
upaya ini menghasilkan beberapa peranan bagi manusia.[12]
Filsafat berperan sebagai pendobrak. Artinya bahwa filsafat
mendobrak keterjungkungan pikiran manusia. Dengan memahami, dan mempelajari
filsafat manusia dapat menghancurkan kebekuan, kabakuan, bahkan keterkungkungan
pikirannya dengan kembali mempertanyakan segala. Pendobrakan ini bisa membuat
manusia terbebas dari kebekuan, dan keterkungkungan.
Jadi, bagi manusia filsafat berperan sebagai pembebas pikiran
manusia. Pembebasan ini membimbing manusia untuk berpikir lebih jauh, lebih
mendalam, lebih kritis terhadap segala hal sehingga manusia bisa mendapatkan
kejelasan dan keterangan atas seluruh kenyataan.
Jadi peranan ketiga yang dimiliki filsafat bagi manusia adalah
sebagai pembimbing. Selain memiliki peran bagi manusia, filsafat juga berperan
bagi ilmu pengetahuan umumnya. Menurut Descartes, filsafat adalah himpunan dari
segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah mengenai Tuhan, alam dan
manusia.
Filsafat sebagai penghimpun ilmu pengetahuan. Memahami
peranannya sebagai penghimpun, maka filsafat dapat dikatakan merupakan induk
segala ilmu pengetahuan atau mater scientiarum. Bagi Bacon, filsafat
adalah induk agung dari ilmu-ilmu. Ia menangani semua pengetahuan, selain
sebagai induk yang menghimpun semua pengetahuan, bagi ilmu pengetahuan filsafat
juga mempunyai peranan lain, yakni sebagai pembantu ilmu pengetahuan.
Dalam menjalan peranannya filsafat memiliki tujuan. Menurut
Plato, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang
asli dan murni. Jadi, secara umum, tujuan filsafat adalah meraih kebenaran.
Tidak sepetri agama yang menyandarkan diri dan mengajarkan kepatuhan, filsafat
menyandarkan diri dan mengandalkan kemampuan berfikir kritis.
Secara konkret manfaat
mempelajari filsafat adalah:[13]
- Filsafat menolong
mendidik, membangun diri kita sendiri dengan pikiran lebih mendalam, kita
mengalami dan menyadari kerohanian kita.
- Filsafat
memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan
persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari.
- Filsafat
memberikan pandangan yang luas, membendung akuisme dari akusentrisme (dalam
segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan kesenangan si
aku).
- Filsafat
merupakan latihan untuk berfikir sendiri, hingga kita tak hanya
ikut-ikutan saja, membuntut pada pandangan umum, percaya akan setiap
semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa
yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, berdiri sendiri,
dengan cita-cita mencari kebenaran.
- Filsafat
memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri(terutama dalam
etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, seperti sosiologi,
ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Filsafat yaitu cinta atau suka kepada suatu kebijaksanaan atau
kebajikan. Filosof atau orang yang berfilsafat adalah orang yang suka akan
kebijaksanaan dan senantiasa akan berusaha untuk berbuat bijaksana. Filsafat mempunyai
banyak peranan bagi manusia seperti: mendobrak keterkungkungan pikiran manusia,
pembebas pikiran manusia, sebagai pembimbing, penghimpun ilmu pengetahuan, dan
sebagai pembantu pengetahuan.
Secara umum,
tujuan filsafat adalah meraih kebenaran agar dapat membawa manusia kepada
pemahaman, dan kepada tindakan yang lebih layak.
3.2 Saran
Jika dilihat dari peranan filsafat dan manfaat dari filsafat itu
sendiri, ada baiknya kita mempelajari dan lebih memahami serta mendalami kajian
dari ilmu filsafat.
DAFTAR PUSTAKA
Zulhelmi.2004.Filsafat Ilmu.Palembang:IAIN Raden Fatah
Press
Martini,Eka.2012.Filsafat Umum.Palembang:Noer Fikri
Offset
Ihsan,Fuad.2010.Filsafat Ilmu.Jakarta:PT. Rineka Cipta
[1] Maksudnya,
orang yang suka pada kebijaksanaan sekaligus akan berusaha untuk berbuat
bijaksana. Zulhelmi.,Filsafat Umum, (Palembang:IAIN Raden Fatah Press,
2004), Hlm 1
[2] Ibid.hal 2-3
[3] Eka Martini., Filsafat Umum (Palembang:Noer
Fikri Offset, 2012), Hlm 1
[4] Ibid.,Hlm 2-3
[5] A. Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu,(Jakarta:PT.
Renika Cipta,2010), Hlm 15
[6] Zulhelmi.,op.cit.,Hlm 6
[7] Misalnya, obyek materialnya adalah
“manusia”, kemudian, manusia ini ditinjau dari sudut pandang yang berbeda-beda
sehingga ada beberapa ilmu yang mempelajari manusia, diantaranya: psikologi,
antropologi, sosiologi dan sebagainya. www.saifudin9.blogspot.com/2009/05/artikel-filsafat-islam-pengetahuan, diakses 20-sept-2014,15:48
wib.
[8] Zulhelmi, op.cit.,Hlm 7.
[9] Eka martini,op.cit.,Hlm
8.
[10] A. Fuad Ihsan, op.cit.,Hlm
18.
[11] Eka martini,op.cit.,hlm
10.
[12] Eka Martini,Ibid.,Hlm
10-12
[13] A. Fuad Ihsan, op.cit.,Hlm
32-33
8 Comments
izin copy ya...
ReplyDeleteOk Sipp,. Gunakan dengan bijak
Deleteinfonya membantu sekali
ReplyDeletepenjual jersey murah dan sepatu nike http://okeorder.com
Sipp..
ReplyDeletesyukron,, membantu sekali infonya :)
ReplyDeletejadilah pengutip yang bijak... :)
ReplyDeleteafwan...
hatur nuhun
ReplyDeletesangat membantu sekali, mdah mudahan kebaikan anda di balas oleh ALLOH SWT .aminnnn
Amin ya rabb..
ReplyDeleteIlmu memang harus dibagikan, jadi marilah berbagi ilmu
Terima Kasih telah berkunjug ke Artikel Saya, Silahkan Komnetar di Halaman bawah ini. Jadilah Pengutip yang Baik.