Priodesasi
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Landasan Ilmu pada zaman Yunani
Periode filsafat yunani merupakan
periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia karena pada waktu ini
terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitosentris menjadi logosentris. Pola
pikir mitosentris adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos
untuk menjelaskan penomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi.
Filosof alam pertama yang mengkaji tentang asal usul
alam adalah Thales.
Aristoteles yang pertama kali membagi
filsafat pada haln yang teoritis dan praktis. Yang teoritis mencakup logika,
metafisika, dan fisika, sedangkan yang praktis mencakup etika, ekonomi dan
politik. Pembagian ilmu inilah yang menjadi pedoman juga bagi klasifikasi ilmu
dikemudian hari. Aristoteles dianggap sebagai bapak ilmu karena mampu
meletakkan dasar-dasar dan metode ilmiah secara sistematis.
Filsafat yunani yang rasional itu boleh
dikatakan berakhir setelah aristoteles menuangkan pikirannya. Akan tetapi sifat
rasional itu masih digunakan selama berabad-abad sesudahnya sampai sebelum
filsafat benar-benar memasuki dan tenggelam dalam abad pertengahan.[1]
Perkembangan pemikiran secara teoritis
senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Periodesasi ilmu dimulai dari
peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman kontemporer. Berikut ini merupakan
periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan sejak zaman pra-Yunani kuno sampai
dengan zaman kontemporer.
A. Zaman
Pra-Yunani Kuno
Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga
fase :
1. Zaman batu tua yang berlangsung 4 juta tahun SM
sampai 20.000/10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri
khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu
dan tulang, mengenal bercocock tanam dan berternak, dan dalam kehidupan
sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif.
2. Zaman Batu Muda yang berlangsung tahun 10.000 SM
sampai 2000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang
kemampuan–kemampuan yang sangat signifikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan
symbol), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan
kemampuan menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan,
matematika, dan hukum.
3.Zaman Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20
SM sampai abad 6 SM. Pada zaman ini
pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan,
peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.[2]
Pada abad ke 6 SM di Yunani lahirlah
filsafat, disebut the greek miracle. Beberapa faktor yang mendahului lahirnya
filsafat di Yunani, yaitu: mitologi bangsa Yunani, kesusastraan Yunani, dan
pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah sampai di Timur Kuno. Ciri-ciri
yang menonjol pada zaman ini adalah; segala sesuatu selalu disandarkan pada
pengalaman, pengetahuan yang berupa fakta masih dikaitkan dengan kekuatan
magis, kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan, alam, sudah menampakkan
perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi, kemampuan menulis,
berhitung, menyusun kalender yang didasarkan pada hasil abstraksi yang
dilakukan, dan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa-peristiwa
sebelumnya yang sudah terjadi.[3]
B.Yunani Kuno
Zaman Yunani Kuno merupakan awal
kebangkitan filsafat secara umum, karena menjawab persoalan disekitarnya dengan
rasio dan meninggalkan kepercayaan terhadap mitologi atau tahayyul yang
irrasional. Selanjutnya, Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik
dan filsafat dapat berkembang dengan baik. Terakhir Zaman Hellenisme, disebut
sebagai zaman keemasan kebudayaan Yunani, dengan tokoh yang berjasa adalah
Iskandar Agung (356 – 323 SM) dari Macedonia, salah seorang murid Aristoteles.
Zaman ini menjadi cikal bakal tumbuhnya filsafat modern yang merupakan wujud
perubahan sikap (attitude) dari receptive attitude (sikap menerima begitu saja)
menjadi an inquiri attitude (sikap senang menyelidiki sesuatu).[4]
Zaman Yunani kuno dipandang sebagai
zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk
mengeluarkan ide-ide atau pendapatnya, Yunani pada masa itu dianggap sebagai
gudangnya ilmu dan filsafat. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima
pengalaman-pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima saja (receptive
attitude) tetapi menumbuhkan anquiring attitude (senang menyelidiki secara
kritis).[5]
Pada abad pertama sampai abad ke- 2 M
mulai ada pembagian wilayah perkembangan ilmu. Wilayah pertama berpusat di
Athena, yang difokuskan dibidang kemampuan intelektual. Sedangkan wilayah kedua
berpusat di Alexandria, yang fukos pada bidang empiris.[6]
Setelah Alexandria di kuasai oleh Roma
yang tertarik dengan hal-hal abstrak, pada abad ke- 4dan ke- 5 M ilmu
pengetahuan pegetahuan benar-benar beku. Hal ini di sebabkan oleh tiga pokok
penting :
1). Penguasa
Roma yang menekan kebebasan berfikir.
2). Ajaran Kristen tidak disangkal.
3). Kerjasama gereja dan penguasa sebagai otoritas
kebenaran.
Walaupun begitu, pada abad ke-2 M sempat
ada Galen (bidang kedokteran) dan tokoh aljabar, Poppus dan Diopanthus yang
berperan dalam perkembangan pengetahuan. Pada zaman ini banyak bermunculan
ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu :
Thales (624-545 SM) dari Melitas, adalah
filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar
segala materi adalag air. Pada masanya,
ia menjadi filusuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
Pythagoras (582 SM–496 SM) adalah
seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur namun lebih dikenal dengan
penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau juga di kenal sebagai ‘’
Bapak Bilangan’’, dan salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah
‘’Teorema Pythagoras‘’. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil
menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan antara nada
dengan panjang dawai.
Socrates (470 SM -399 SM) adalah filsuf
dari Athena. Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupan contoh istemewa
selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates menciptakan metode ilmu kebidanan
yang dikenal dengan ‘’Maicutika Telenhe ‘’, yaitu suatu metode dialektiva
untuk melahirkan kebenaran.
Democritus, dikenal sebagai ‘’bapak
atom’’ pertama yang memperkenalkan konsep atom, bahwa alam semesta ini
sesungguhnya terdiri atas atom-atom. Atom adalah materi terkecil yang tidak
dapat di bagi-bagi lagi.
Plato (427 SM- 347SM), ia adalah murid
Socrates dan guru dari Aristoteles, filsuf yang pertamakali membangkitkan
persoalan being (hal ada) dan mempertentangkan dengan becoming( hal menjadi).
Aristoteles (384 SM- 322 SM) adalah
seorang filsuf yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander. Ia memberikan
kontribusidi bidang metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu kedokteran dan
ilmu alam. Dibidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan
mengklasifikasikan spesies biologi secara sisitematis.
Selain di Yunani, astronom dan ahli
matematika juga berkembang di india. Aryabatha (476 M) melahirkan hitungan
desimal sederhana. Di bidang astronomi ia juga memperkenalkan sejumlah fungsi
trigonometri (termasuk sinus, versine, kosinus, dan invers), table
trigonometri, teknik-teknik dan algoritma dari aljabar.
C. Zaman
Pertengahan
Ditandai dengan tampilnya pada teolog di
lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwannya hampir semua adalah para teolog,
sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang
berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia atau abdi agama. Pada
saat yang bersamaan, perkembangan ilmu (pengetahuan) mengalami perkembangan
yang pesat. Pada masa ini terdapat dua periode yang dominan, antara lain :
Pertama, periode patristik; yaitu munculnya pelbagai kesukaran mengenai
filsafat yunani, maka agama kristen memantapkan diri dan Kedua, periode
skolastik; periode ini berlangsung dari tahun 800 – 1500 M, pada masa ini
ditandai dengan pembentukan metode-metode yang lahir karena hubungan yang rapat
antara agama dan filsafat.
Ketika bangsa eropa mengalami kegelapan,
kebangkitan justru milik islam. Hal ini dimulai dari lahirnya nabi Muhammad SAW
pada abad ke 6M. Perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat
Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke – 7 M sampai abad ke-12 M.
Pada masa ini islam mendapat masa keemasannya (golden age).
Selain itu, pada abad ini terjadi abad perkembangan
kebudayaan di Asia Selatan dan timur, seperti, ajaran Lao Tse (menjaga
keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mengatur akal
sehat).
Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah
selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang di pengaruhi oleh
budaya islam. Dengan berkembanganya pengaruh
islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan dalam
perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
Al – Kindi (801 M – 873 M), bisa
dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi
menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri , astronomi, aritmatika, musik
(yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi,
meteorology, dan politik.
Al Farabi (870 M -950 M). Adalah seorang
komentator filsafat Yunani yang sangat
ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika,
filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al- farabi telah membuat berbagai buku
tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa.
Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota
atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui
kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman
dengan hukum ilahian Islam.[7]
Peradaban dunia Islam terutama abad 7
yaitu Zaman bani Umayah telah menemukan suatu cara pengamatan stronomi, 8 abad
sebelum Galileo Galilie dan Copernicus. Sedangkan peradaban Islam yang menaklukan
Persia pada abad 8 Masehi, telah mendirikan Sekolah kedokteran dan Astronomi di
Jundishapur.[8]
D. Zaman
Renaissance
Zaman ini berlangsung pada awal abad 14
M sampai dengan abad 17 M. Renaissance
sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth),
yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh
dari ajaran – ajaran agama.
Tokoh – tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini
ialah sebagai berikut :
Nicolaus Capernicus ( 1473 M – 1543 M ),
adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom yang berkembangsaan
Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata Surya berpusat di
matahari).
Galileo Galilei ( 1564 M – 1642 M ),
adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya
dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop ( dengan 32 x
pembesaran ) dan berbagai observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang
melukiskan tata surya seperti yang kita kenal sekarang.
Tycho Brahe ( 1546 M – 1601 M ), adalah
seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat
paling menonjol di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet tak
tertandingi pada masa itu.
Johannes Kepler (1571 M – 1630 M),
adalah astronom jerman, Matematikawan
dan astrolog. Ia paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga
ahli optic dan astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan cahaya tertuang dalam buku ‘’supplement to witelo , expounding the
optical part of astronomy’’. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
Fancies Bacon ( 1561 M – 1626 M ),
adalah seorang filsuf, negarawan dan
penulis Inggris. Karya – karyanya antar lain membangun dan mempopulerkan
motodologi induksi untuk penelitian ilmiah, sering kali disebut metode
Baconian.
Andreas Vesalius ( 114b M – 1564 M ),
adalah ahli anatomi. Ia memperkenalkan tentang anatomi tubuh manusia. Ia juga
menulis sebuak teks mengenai tumbuhan obat.[9]
Zaman ini dikenal juga sebagai masa Rasionalisme,
yang tumbuh di zaman modern dengan tokoh utama yaitu Rene Descartes (1596 –
1650) yang dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern, Spinoza (1633 – 1677), dan
Leibniz (1646 - 1716). Descartes memperkenalkan metode berpikir deduktif logis
yang umumnya diterapkan untuk ilmu alam.[10]
E. Perkembangan Filsafat Zaman
Modern (17-19 M)
Zaman ini ditandai dengan berbagai dalam
bidang ilmiah, serta filsafat dari berbagai aliran muncul. Pada dasarnya corak
secara keseluruhan bercorak sufisme Yunani. Paham–paham yang muncul dalam garis
besarnya adalah Rasionalisme, Idialisme, dengan Empirisme. Paham Rasionalisme
mengajarkan bahwa akal itulah alat terpenting dalam memperoleh dan menguji
pengetahuan. Ada tiga tokoh penting pendukung rasionalisme, yaitu Descartes,
Spinoza, dan Leibniz.
Sedangkan aliran Idialisme mengajarkan
hakekat fisik adalah jiwa, spirit, Para pengikut aliran/paham ini pada umumnya,
sumber filsafatnya mengikuti filsafat kritisisismenya Immanuel Kant. Fitche
(1762-1814) yang dijuluki sebagai penganut Idealisme subyektif merupakan murid
Kant. Sedangkan Scelling, filsafatnya dikenal dengan filsafat Idealisme
Objektif .Kedua Idealisme ini kemudian disintesakan dalam Filsafat Idealisme
Mutlak Hegel.
Pada Paham Empirisme mengajarkan bahwa
tidak ada sesuatu dalam pikiran kita selain didahului oleh pengalaman. ini
bertolak belakang dengan paham rasionalisme. Mereka menentang para penganut
rasionalisme yang berdasarkan atas kepastian-kepastian yang bersifat apriori.
Pelopor aliran ini adalah Thomas Hobes Jonh locke,dan David Hume.
F. Kontemporer
Zaman Kontemporer, pada abad ke 20
hingga sekarang, bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak
dibicarakan oleh para filsuf. Menurut Trout, fisika dipandang sebagai dasar ilmu
pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang
membentuk alam semesta.[11]
Zaman ini ditandai dengan berbagai penemuan
teknologi canggih diantaranya teknologi, komunikasi, dan informatika yang
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sehingga terjadilah spesifikasi ilmu
yang tajam dan mendalam dalam pelbagai disiplin keilmuan. Seperti ilmu
kedokteran, kemudian bersub-sub dan berhubungan dengan uang lain, sehingga
muncullah bidang ilmu lain seperti bioteknologi.
Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah
Albert Enstein (1879 M – 1955 M), dia adalah ilmuan Fisika. Dia mengemukakan
teori relativitas. Semenjak tahun 1905 M sampai 1917 M, saat ia menerbitkan
tulisan revolusionernya tentang teori Relativitas, pandangan umat manusia tentang
dunia dan alam semesta pun berubah selamanya, tahap terakhir dari zaman modern
telah lahir, dan cakrawala pun bergeser. Masih ada lagi ilmuwan yang mempunyai
ide besar lainnya, antara lain seperti Linus Pauling, James D. Watson, Miller
Urey, Werner Heinsenberg dan Erwin Schrodinger, Edwin Hubble, Alfred Wegener.
[1] Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A, Filsafat Ilmu, Jakarta : RajaGrafindo
Persada, 2004. Hlm 23
[2]Lusi
Rizki , Priodesasi Perkembangan Ilmu,
http://mocikuedu.blogspot.co.id/2012/11/periodisasi-perkembangan-ilmu.html,
diakses 24-november-2015, 09:34 Wib
[3]Nasri
Kurnialloh , http://nasrikurnialloh.blogspot.co.id/2014/02/perkembangan-ilmu-pengetahuan-di-dunia_24.html,
diakses 24-November-2015, 09:21 Wib.
[4]Logcit,.Lusi
Rizki , Priodesasi Perkembangan Ilmu,
http://mocikuedu.blogspot.co.id/2012/11/periodisasi-perkembangan-ilmu.html.
[5] Sukman, Priodesasi Perkembangan Sejarahhttp://sukman21.blogspot.co.id/2013/10/periodesasi-perkembangan-sejarah.html,
Diakses 24-November-2015, 08:22 Wib.
[9]Logcit,.Lusi
Rizki , Priodesasi Perkembangan Ilmu,
http://mocikuedu.blogspot.co.id/2012/11/periodisasi-perkembangan-ilmu.html
[10]Logcit.,Nasri kurnialloh, http://nasrikurnialloh.blogspot.co.id/2014/02/perkembangan-ilmu-pengetahuan-di-dunia_24.html.p
[11]Logcit.,http://nasrikurnialloh.blogspot.co.id/2014/02/perkembangan-ilmu-pengetahuan-di-dunia_24.html
0 Comments
Terima Kasih telah berkunjug ke Artikel Saya, Silahkan Komnetar di Halaman bawah ini. Jadilah Pengutip yang Baik.